Langsung ke konten utama

Pendakian Pertama Ketika Haid Di Gunung Lawu

 

puncak lawu

Hari itu di tengah langit yang membiru, kaki melangkah perlahan untuk mencicipi keindahan alamNYA melalui lawu, gunung yang terkenal mistis yang katanya punya sejarah prabu brawijaya, yang banyak memakan korban, yang punya warung tertinggi di Indonesia, yang kaya akan flora dan fauna yang indah memukau karena edelweisnya.  Ingat ya edelweis di gunung tidak untuk di petik, karena termasuk flora yang dilindungi.

bunga edelweis

Berada di ketinggian 3265 Mdpl, gunung lawu mempunyai 4 jalur pendakian yakni : cemoro sewu (tawangmagu jawa timur), candi ceto, singolangu, cemoro kandang (jawa tengah). Jalur yang paling ramai yakni cemoro sewu karena dikenal dengan jalur tercepat dan banyak warung disetiap posnya. Hal itu memudahkan para pendaki soal logistik. Tapi tracknya memang agak sulit dan bebatuan dan juga jarang ditemui track landai.


Memulai pendakian lawu via cemoro seru

Dimulai dari terminal bungurasih Surabaya, saya dan kawan lainnya telah siap mencari bus jurusan maospati, Magetan yakni bus sugeng. berangkat pada sabtu  pukul 01.00 dan sampai 05.00 di terminal maospati, pada saat itu saya sedang mabuk perjalanan rasanya ingin menyerah saja haha. Sambil menungu teman lain sholat subuh, saya menikmati angin yang berdesir sembari menunggu di depan masjid. Saya sedang haid yap beberapa menit sebelum pemberangkatan. namun saya hanya positive thinking untuk terus melajutkan pendakian toh jika ada apa-apa saya siap kembali turun tanpa pernah ke puncak.

di lawu sendiri punya pantangan dari warga lokal, yaitu dilarang mendaki ketika awal haid, maksut saya bukan berarti menantang pantangan itu, tapi saya berusaha berfikir positif untuk tetap mendaki dengan catatan akan turun jika terjadi hal yang tak diinginkan. tips mendaki ketika haid, jangan membuang sampah bekas haid sembarangan usahakan tetap bawa turun sampahmu dan jangan meninggalkannya di atas gunung ya. 

ohya untuk menuju basecamp lawu, kita perlu menyewa carteran yang ada di terminal maospati biasanya per orang 50. Ketika kembali dari basecamp lawu ke terminal juga telah ada carteran. Setiba di basecamp  pukul 08.00. saya dan kawan-kawan memulai persiapan seperti makan, ke kamar mandi dll. Pendakian dimulai pukul 10.00 dan diawali dengan foto bersama.

Pendakian dimulai, pada setiap perjalanan yang amat jauh kabut selalu lebih dekat di depan mata menghalangi jarak pandang dan suara nyanyian pohon selalu memberi kesan berbeda, andai berjalan sendiri mistisnya lawu semakin terlihat.

lawu via cemoro sewu mempunyai 5 pos. normalnya pendakian hanya 6 jam sampai di pos 5, namun kami menghabiskan 10 jam untuk naik sampai dan 5 jam 30 menit untuk turun. Perjalanan naik memang sedikit sulit menurut saya. Kami sampai pada pos 5 sekitar pukul 19.00 dan langsung mendirikan tenda kemudian masak dan makan, namun saya tidak makan karena sudah berada di dalam tenda kedinginan dengan suhu 4 derajat.  Saat itu saya memilih istirahat dan tidur duluan

Tepat pada pukul 01.00 dini hari saya terbangun untuk buang air kecil namun suasana sangat sepi ditambah rintik hujan dan saya berada dalam tenda sendirian karena kawan saya tidur di warung pos 5, ditambah lagi saya sedang haid saya tidak berani keluar sendiri hingga pada akhirnya saya menahannya sampai subuh.



Ketika terbangun dan keluar tenda pada pagi hari saya melihat pemandangan dari pos 5 yang begitu indah yakni kumpulan awan namun sayang pemandangan  itu hanya beberapa menit lalu menghilang tertutupi kabut. Saya memulai summit ke puncak lawu pada pukul 10.00 dan sampai pada pukul 11.30.

Tak lupa pula setelah dari puncak kami menuju warung mbokyem, warung yang paling terkenal dikalangan pendaki lawu.

warung mbok Yem

Kami memulai turun dari pos 5 pukul 15.00 dan sampai basecamp 20.30, pendakian malam kali itu mencekam haha. Karena ketika naik biasanya kawan-kawan selalu bersenda gurau dan saling tertawa. Namun ketikaturun bertemu dengan malam kami hanya fokus agar cepat sampai.

Dan ada sebuah ketidaksengajaan, treking pole hasil sewaan saya tertinggal di pos 2 dan tak memungkinkan kembali akhirny saya menggantikannya dengan harga setengah dari treking pole itu, nah tak hanya sampai situ. Sebelum memulai berangkat saya juga sempat menghilangkan matras yang saya sewa sungguh pendakian yang paling banyak mengeluarkan uang haha.

suasana pos 5 saat saya akan turun sudah sepi. 

pos 2 saat perjalanan turun, dan tempat treking pole saya ketinggalan

Kami pulang dan sampai bungurasih pukul 4.30 alhamdulillah semua tim selamat. Hanya sisa lelah di kaki dan wajah yang gosong karena tidak memakai sunblock.

SEE U NEXT LAWU :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surabaya Creative Hub, Co-Working Kece Ala Milenial

doc. google Bisnis co-working semakin banyak, di Surabaya saja banyak co-working yang mungkin masih belum dikenal banyak orang. Contohnya Surabaya creative hub yang terletak di jalan darmo Kec. Wonokromo, Kota SBY, Jawa Timur. Berdekatan dengan perpustakana Bank Indonesia, yakni sebelah kanan perpustakaan BI.   Letak Surabaya creative hub sangatlah strategis, dekat dengan kebun binatang Surabaya dan taman bungkul yang menjadi pusat kota Surabaya. Tak usah resah soal biaya, masuknya free! Wah terus ada wifi gak? Lancar jaya wifinya. Passwordnya juga tersedia di front desk. Jangan lupa untuk menggunakan internet dengan bijak. Untuk musholla kalian bisa mengakses di sebelah kiri perpustakaan BI yang dekat dengan pos satpam. Jika masih bingung silahkan bertanya ya, malu bertanya sesat di jalan! Menuju kesana bagaimana? Gampang banget, buat kalian yang ga ada kendaraan bisa naik bus suroboyo dan turun di halte BI, gratis pula. Dan buat kalian yang ingin focus nugas dan bos...

Gunung Butak dan Keindahan Hutannya

Gunung butak tidak terkenal namun perjalanan menuju puncak sangat mempesona sekali. Terletak di kota wisata batu, dengan ketinggian 2868  Mdpl.  Untuk menuju beskem butak kalian harap memperhatikan syarat-syarat terlebih dulu, karena jalan menuju beskem sangat nanjak, bebatuan dan lumpur tak jarang ada beberapa pendaki yang jatuh. Berikut syarat-syarat pendakian pada masa pandemi:  Kami memulai perjalanan dari sidoarjo pukul 02.00 dan sampai di beskem 06.30 karena ada beberapa kendala seperti ban motor bocor dan nyasar. Ketika sampai beskem jangan lupa makan dulu dan mendaftar. Kami memulai pendakian pukul 08.00  dengan berbagai kendala juga, sehingga perjalanan naik memakan waktu 12 jam sampai pos 4.  Gunung butak memiliki 4 pos, di pos 1 kalian bisa menemukan warung. Perjalanan setiap pos memakan waktu 2 jam total perjalanan normal 8 jam. Sepanjang perjalanan setelah pos 2 kalian akan melihat keindahan hutan lumut gunung butak. Tipe hutan gunung ini adalah hut...